Jumat, 21 Mei 2010


Makanan tradisional di Kota Ambon konon kabarnya enak–enak. Pertama, karena ikan yang menjadi bahan baku utamanya selalu segar karena diambil dari laut di depan rumah. Kedua, gara–gara banyak tante–tante yang membeli bahan baku di pasar begitu cerewetnya. Jadi, daripada diomeli, para pedagang memilih untuk selektif menyediakan makanan jualannya. Impian akan makanan Ambon yang enak–enak itu terbentur kenyataan saat tiba di kota itu, Senin sore. "Wah, seng ada lae (tidak ada lagi) sore begini Nona.... Yang banyak cuma warung padang," kata David, tukang ojek dengan lagu kalimat meninggi.

Putar–putar Kota Ambon selama setengah jam, diantar David yang antusias mencarikan warung tradisional, masih tampak puing–puing sisa kerusuhan dan pos–pos keamanan. "Kita orang cuma mau cari hidup sekarang," kata David tanpa ditanya.

David, yang berharap banyak turis datang, tanpa diminta malamnya membawakan sebungkus bagea kenari—dodol sagu dicampur kenari—tanpa meminta bayaran. Keesokan harinya, pagi–pagi, sebuah pesan singkat ia kirimkan: warung yang menjual makanan tradisional Ambon buka pukul 10.00–16.00.

Malam itu, rombongan wartawan yang baru saja mencoba penerbangan perdana Batavia Air diundang Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Maluku Andre Sitanala untuk mencicipi lezatnya ikan laut Ambon di Restoran Aneka Sari, di daerah Urimesing. Di atas meja terhidang ikan kerapu, ikan bubara, ikan lema, ikan kakap, dan ikan baronang, yang semuanya dibakar.

Ikan laut segar yang terasa manis itu menjadi semakin lezat gara–gara sambal colo–colo yang diberikan sepiring kecil untuk setiap orang. Sambal yang terbuat dari air jeruk nipis dengan cabai, tomat, garam, bawang merah, dan daun kemangi ini membuat semua tamu makan dengan lahap. Cemplungkan saja potongan ikan yang kenyal saking segarnya ke dalam sambal itu, taruh di atas nasi hangat, semua pun diam, berkonsentrasi menikmati makan malam. Apalagi ditemani jus gandaria—buah setempat yang berbuah setahun sekali—yang rasanya manis–asam, malam itu semua asyik menikmati hidangan di hadapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar